Desa Campurasri, yang terletak di wilayah dengan potensi sumber daya alam melimpah dan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian dan peternakan, memiliki peluang besar untuk menerapkan teknologi tepat guna sebagai solusi dalam menjawab tantangan ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Kamis, 4 September 2025 melalui kegiatan pelatihan teknologi tepat guna (TTG) , masyarakat dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan teknologi sederhana namun efektif, yang disesuaikan dengan kondisi lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian warga, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan inovasi dari bawah (bottom-up innovation). Kegiatan ini berlangsung dalam 4 materi:
Materi pertama : Pelatihan Pembuatan MISCELLA
Materi kedua : Pelatihan Pembuatan Agen Hayati
Materi ketiga : Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Bokashi
Materi keempat : Pelatihan Pembuatan Booster
Dalam pelatihan ini, difokuskan pada teknologi tepat guna bidang pertanian dan lingkungan, antara lain:
Beberapa keunggulan jamur patogen serangga Beauveria bassiana sebagai pestisida hayati adalah sebagai berikut :
Selektif terhadap serangga sasaran sehingga tidak membahayakan serangga lain bukan sasaran, seperti predator, parasitoid, serangga penyerbuk, dan serangga berguna lebah madu.
Trichoderma bekerja memperbaiki struktur tanah di sekitar perakaran tanaman dengan cara menguraikan zat-zat organik yang ada di dalam tanah. Di dalam tanah sebenarnya terdapat banyak zat organik, namun dalam bentuk dan ukuran yang tidak dapat diserap oleh tanaman. Sebagai pestisida alami atau pestisida organik
Trichoderma yang bersifat parasit terhadap jenis jamur lain ini, bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan penyebaran patogen tular tanah penyebab penyakit pada akar tanaman
Pupuk Bokashi jerami pupuk kompos yang fermentasinya dibantu oleh EM4 (Effective Microorganism) dan MOL (Mikroorganisme Lokal)
Cairan hasil fermentasi bahan alami seperti daun mimba, serai, daun sirih, cengkeh, laos ini dapat digunakan sebagai pestisida nabati, pupuk cair, dan dekomposer.
Pembinaan teknologi tepat guna di Desa Campurasri tidak hanya materi dalam pelatihan ini peserta juga dilibatkan dalam praktek pembuatan. Dengan dukungan pemerintah desa, lembaga pendamping, dan partisipasi aktif masyarakat, teknologi yang sederhana namun efektif ini dapat menjadi tonggak perubahan menuju pertanian berkelanjutan, ekonomi kreatif lokal, dan pelestarian lingkungan hidup.
Harapannya, kegiatan ini menjadi program berkelanjutan dan menginspirasi desa-desa lain untuk ikut mengembangkan teknologi tepat guna berbasis potensi lokal.