CAMPURASRI.DESA.ID - Berbagai inovasi tercipta demi upaya pencegahan kondisi balita stunting. Pemerintah Desa Campurasri Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi, mempunyai inovasi untuk balita stunting yaitu Ra Ketang Gak Penting (Ragam Paket Dalam Rantang Gizi Anak dan bumil Kecukupan untuk Pencegahan Stunting). Sementara untuk inovasi kepada Bumil KEK terciptalah inovasi MASE RESTI (Makanan Sehat ibu hamil dengan Resiko Tinggi).
Selanjutnya bentuk inovasi penyajian kepada balita stunting dan Bumil KEK berupa inovasi MIWON (Mirsani Pawon), GORENG WADER (Gerakan Olah Kreasi Penuh Gizi Melalui Warung Sederhana), serta DEKORASI BUTIK (Demonstrasi Olahrasa Rasa dan Gizi oleh Ibu Cantik).
Diperkuat penjelasan Ketua TP-PKK Desa Campurasri sekaligus pelindung semua kegiatan kesehatan di Desa Campurasri bahwa semua program tidak hanya sekedar menjadi sebuah inovasi, akan tetapi wajib dilaporkan dan dievaluasi melalui inovasi POLISI BUNTING (Laporan dan Evaluasi Ibu Hamil dan Balita Stunting).
Masih terlupakan masih ada lagi 3 (tiga) inovasi yang juga dilaksanakan dalam proses pelaksanaan pemberian PMT maupun giat posyandu balita yaitu DUTA KEBERSIHAN, DASI SANG GITA dan DOP LAMPU CETING yang sudah mulai berjalan sejak tahun 2019 ini, berikut ini penjelasan singkatnya :
1. Inovasi DUTA KEBERSIHAN
DUTA KEBERSIHAN merupakan Edukasi Cuci Tangan Kemudian berlanjut Pemberian Sirup Zinc Kepada Anak. Pada saat balita bersama ibu pergi ke posyandu, setelah pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ruang posyandu balita diajar, dilatih dan dibiasakan cuci tangan terlebih dahulu. Sementara untuk pemberian Sirup Zinc dilaksanakan per 3 bulan sekali bersamaan saat posyandu.
"Pada anak-anak, defisiensi zinc ditandai dengan gangguan pertumbuhan, menurunnya nafsu makan, dan sistem imun yang terganggu. Jadi, dengan pemberian sirup zinc diharapkan mampu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita stunting secara optimal," terang Bidan Desa Campurasri Enggar Mustika Ndriana, A.Md. Keb di Aula Gedung Posyandu Desa Campurasri (10/12/2022)
2. Inovasi DASI SANG GITA
Sementara DASI SANG GITA kepanjangan dari Kedai Nutrisi Sehat Yang Penuh Gizi Balita diberikan melalui pemberian PMT saat posyandu balita yang saat ini harus berupa PMT berbahan dasar lokal. Kedai nutrisi menyajikan PMT Balita yang diberikan saat posyandu, dengan variasi menu dan wadah makanan ramah lingkungan, tambah keterangan Enggar Mustika.
3. Inovasi DOP LAMPU CETING
Tak kalah menariknya dengan inovasi lainnya, DOP LAMPU CETING (Door Price Serta Paket Untuk Balita Kurang Mampu untuk Pencegahan Stunting) juga menarik keaktifan dan menjadi stimulus bagi ibu dan balita pergi ke posyandu.
"Pemberian door price sebagai hadiah kehadiran, Kita berikan kepada balita tiap akhir pelaksanaan posyandu," terang Sri Asih salah satu kader posyandu senior di Posyandu Balita Mawar Dusun Campurasri 1.
"Untuk pembagian door price macamnya beragam, kadang-kadang berupa tempat makan, botol minum atau mainan, celengan untuk tabungan dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi balita. Untuk door price sendiri didapatkan dari jimpitan ibu balita tiap pertemuan @ Rp.2.000,- ," terang Purnamiatun Kader Senior dari Posyandu Melati Dungwaluh.
Sebagai Kader Pemberdayaan Manusia (KPM) yang juga mendampingi program Konvergensi Stunting dan kader Posyandu Dahlia Isnaini Husnul Khatimah menambahkan informasi, "Sementara LAMPU CETING (Paket Balita Stunting Kurang Mampu untuk Pencegahan Stunting) diberikan kepada 14 (empat belas) balita stunting dari keluarga tidak mampu di Campurasri dengan diberikannya paket Konvergensi Stunting berupa susu, telur, kacang hijau, lele dan buah disamping pemberian PMT dengan menu berbasis pangan lokal."
Semoga dengan berbagai usaha dan program serta kreativitas inovasi di bidang kesehatan Tahun 2022 ini mampu mendukung program pemerintah dalam penanganan stunting, balita menjadi sehat dan cerdas, do'a dan harap Sutrisno selaku Kepala Desa Campurasri.